Nasehat

 

 

****Khanifudin****

Nu'man bin Tsabit yang dikenal

dengan sebutan

*Abu Hanifah*,

atau populer disebut

*IMAM HANAFI*,

pernah berpapasan

dengan anak kecil yang berjalan

mengenakan sepatu kayu

(terompah kayu).

Sang Imam berkata:

_"Hati-hati nak dengan sepatu kayumu itu, jangan sampai kau tergelincir."_

Bocah ini pun tersenyum

dan mengucapkan terima kasih,

dan bertanya:

_"Bolehkah saya tahu namamu Tuan?"_

_"Nu'man namaku",_

Jawab sang Imam.

_"Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar *Al-imam Al-a'dhom*. (Imam Agung) itu..??"_

tanya si bocah.

_"Bukan aku yang memberi gelar itu, masyarakat-lah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku."_

Si bocah berkata lagi:

 

_"Wahai Imam, hati-hati dengan gelarmu. Jangan sampai tuan tergelincir ke neraka karena gelar itu...! Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. *Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke dalam api yang kekal,* jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya."_

Ulama terkenal yang diikuti banyak umat  itupun tersungkur menangis.

*Imam Abu Hanifah*

bersyukur.

Siapa sangka,

peringatan datang dari lidah

seorang bocah.

Betapa banyak manusia

*tertipu karena popularitas,*

*tertipu karena kedudukan dan jabatan,*

*tertipu karena gelar*

*tertipu karena maqom dan posisi,*

*tertipu karena harta yang berlimpah,*

*tertipu karena status sosial dll.*

Jangan sampai kita

~tergelincir...

~jadi angkuh

&

~sombong.

karenanya,

PEPATAH MENGATAKAN:

 *_"SEPASANG TANGAN YANG MEMEGANGMU KALA TERJATUH, LEBIH HARUS KAU PERCAYAI_* _*DARIPADA SERIBU TANGAN YANG MENYAMBUTMU KALA ENGKAU TIBA  DI PUNCAK SUKSESMU".*

Jazakumullah